Kata Ulang Bahasa Indonesia
sebagiannya, baik dengan variasi fonem
maupun tidak. Hasil pengulangan
disebut kata ulang,
sedangkan bentuk yang diulang merupakan bentuk dasar (Ramlan, 1980).
Pengulangan
merupakan pula suatu proses morfologis yang banyak terdapat
pada bahasa Indonesia.
Jenis-jenis Kata Ulang Bahasa Indonesia
Berdasarkan
macamnya, menurut Keraf (1978) bentuk perulangan dalam bahasa Indonesia terdiri
atas empat bentuk seperti berikut :
- Kata ulang suku kata awal (dwipurna).
Dalam bentuk perulangan macam ini,
vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan
bergeser ke posisi tengah menjadi ê
(pepet). Contoh:
Tangga tetangga
Pohon pepohonan
Laki lelaki
- Kata ulang murni (dwilingga).
Bentuk kata ulang terjadi dengan
mengulang seluruh unsur dasar secara utuh. Kata ulang
seperti ini disebut juga kata ulang utuh. Contoh:
Buku buku-buku
Bangku bangku-bangku
Rumah rumah-rumah
- Kata ulang yang terjadi atas seluruh suku kata, tetapi pada salah satu unsur kata ulang tersebut mengalami perubahan bunyi fonem. Kata ulang semacam ini biasa disebut kata ulang salin suara atau kata ulang berubah bunyi.
Gerak gerak-gerik
Sayur sayur-mayur
Balik bolak-balik
- Kata ulang yang mendapat imbuhan atau kata ulang berimbuhan. Contoh:
Anak anak-anakan
Main main-mainan
Kuda kuda-kudaan
Makna Kata Ulang
Sesuai dengan fungsi perulangan dalam pembentukan jenis kata, makna struktural kata ulang menurut Keraf (1978) adalah sebagai berikut :
- Perulangan mengandung makna banyak yang tak tentu. Perhatikan contoh berikut:
Kuda-kuda itu
berkejaran di padang rumput.
Buku-buku yang
dibelikan kemarin telah dibaca.
- Perulangan mengandung makna bermacam-macam. Contoh:
Pohon-pohonan perlu
dijaga kelestariannya.
Daun-daunan yang
ada dipekarangan sekolah sudah menumpuk.
Ibu membeli sayur-sayuran di
pasar.
Harga buah-buahan sekarang sangat
murah.
- Makna lain yang dapat diturunkan dari suatu kata ulang adalah menyerupai atau tiruan dari sesuatu.
Contoh:
Anak itu senang bermain kuda-kudaan.
(menyerupai atau tiruan kuda)
Mereka sedang bermain pengantin-pengantinan
di pekarangan rumah. (menyerupai atau
tiruan pengantin)
Andi berteriak kegirangan setelah
dibelikan ayam-ayaman. (menyerupai atau tiruan ayam)
- Mengandung makna agak atau melemahkan dari.
Perilakunya
kebarat-baratan sehingga tidak disenangi oleh teman-temanya.
Sifatnya
masih kekanak-kanakan.
Mukanya
kemerah-merahan.
- Menyatakan makna intensitas. Makna intensitas terdiri dari:
Intensitas kualitatif, contohnya:
Pukullah
kuat-kuat.
Anak
itu belajar sebaik-baiknya.
Burung
itu terbang setinggi-tingginya.
Agar
tidak terlambat, ia berjalan secepat-cepatnya.
Intensitas kuantitatif, contohnya:
Kuda-kuda
itu berlari kencang.
Anak-anak
bermain bola di pekarangan sekolah.
Ayah
membawa buah-buahan dari Malang.
Rumah-rumah
di kampung itu tertata dengan rapi.
Intensitas frekuentatif. Contoh:
Ia
mengeleng-gelengkan kepalanya.
Ia
mondar-mandir saja sejak tadi.
Anak
itu menyanyi sambil memukul-mukul meja.
- Perulangan kata kerja mengandung makna saling atau pekerjaan yang berbalasan.
Contoh:
Kita
harus tolong-menolong.
Tentara
sedang tembak-menembak dengan seru.
Mereka
tendang-menendang dan tinju-meninju saat sedang berkelahi.
- Perulangan pada kata bilangan mengandung makna kolektif. Contoh:
Anak-anak berbaris dua-dua sebelum
masuk kelas.
semoga artikel di atas dapat bermanfaat
Baca Juga:
0 Response to "Kata Ulang Bahasa Indonesia"lengkap denga contoh dan ahli""
Post a Comment